Rabu, 06 Juni 2012

Pengertian Jurnalistik
Pengertian istilah jurnalistik dapat ditinjau dari tiga sudut pandang: harfiyah, konseptual, dan praktis. Secara harfiyah, jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day). Asal-muasalnya dari bahasa Yunani kuno, “du jour” yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak.
Secara praktis, jurnalistik adalah proses pembuatan informasi atau berita (news processing) dan penyebarluasannya melalui media massa. Dari pengertian kedua ini, kita dapat melihat adanya empat komponen dalam dunia jurnalistik: informasi, penyusunan informasi, penyebarluasan informasi, dan media massa. Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada penyebarannya kepada masyarakat.
Media Jurnalistik
Media-media yang dipakai oleh para jurnalis dan produsen jurnalistik dalam menampilkan obyek jurnal, diantaranya adalah:
a. Media Verbal
Merupakan media jurnalistik yang mempergunakan kata-kata atau tulisan. Pada awalnya berita disebarluaskan melalui telex (hingga saat ini masih dipergunakan, seperti pada kantor-kantor berita nasional), perkembangan selanjutnya melalui media cetak seperti pada koran dan majalah.
b. Media Foto
Media gambar diam yang didapatkan dengan tekhnologi kamera, dikenal dengan istilah Fotografi Jurnalistik. Mulai dikenal dan berkembang sejak tahun 1851, berkat jasa wartawan perang pertama, Roger Fenton.
c. Media Audio
Pemanfaatan tekhnologi audio yang berkembang hingga pada pemberitaan melalui stasiun pemancar radio.
d. Media Visual
Media gambar bergerak. Lebih banyak diminati, karena lebih mudah dinikmati. Saat ini telah berkembang berkat tekhnologi elektronik audio-visual, sehingga tidak hanya menyaksikan rekaman gambar bisu, namun juga dapat menikmati suaranya.
Proses Kerja Jurnalistik
Karena yang lazim kita geluti dalam dunia kemahasiswaan adalah jurnalistik media cetak, maka secara teknis, berikut ini ditampilkan proses kerja yang dilalui dalam mengantarkan sajian berita dan informasi kepada pembaca:
1.    Rapat Redaksi
Yaitu rapat untuk menentukan tema-tema yang akan ditulis dalam penerbitan edisi mendatang. Dalam rapat ini dibahas juga mengenai pembagian tugas reportase.
2.  Reportase
Teknik-teknik reportase, antara lain:
a. Wawancara
Wawancara merupakan bentuk reportase dengan cara mengumpulkan data berupa pendapat, pandangan, dan p[engamatan seseorang tentang suatu peristiwa.
b. Observasi
Observasi (pengamatan) merupakan teknik reportase dengan cara mengamati baik setting maupun sebuha peristiwa di lapangan.
c. Riset Dokumentasi
Riset Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dan fakta dengan riset melalui buku, internet, dan sumber-sumber dokumentasi data lainnya.
3. Penulisan Berita
Setelah melakukan reportase, wartawan media cetak akan melakukan proses jurnalistik berikutnya, yaitu menulis berita. Di sini, wartawan dituntut untuk mematuhi asas 5 W + 1 H yang bertujuan untuk memenuhi kelengkapan berita. Asas ini terdiri dari WHAT (apa yang terjadi), WHO (siapa yang terlibat dalam kejadian tersebut), WHY (mengapa terjadi), WHEN (kapan terjadinya), WHERE (di mana terjadinya), dan HOW (bagaimana cara terjadinya).
Ada tiga bentuk penulisan berita yang dikenal secara umum, yaitu:
a. Straight News
Berita yang singkat, langsung ke pokok persoalan dan fakta-faktanya. Biasanya harus memenuhi unsur 5 W + 1 H secara ketat dan harus cepat-cepat dimuat, karena terlambat sedikit bisa basi. Istilah Hard News lebih mengacu ke cara penulisannya (struktur penulisan)
b. Soft News
Berita yang dari segi struktur penulisan relative lebih luwes, dan dari segi isi tidak terlalu berat. Soft News umumnya tidak terlalu lugas, tidak kaku, atau ketat, khususnya dalam soal waktunya.
c. Feature News
Berita yang mengisahkan suatu peristiwa, tahan waktu, menarik, strukturnya tidak kaku, dan biasanya mengangkat aspek kemanusiaan. Panjang tulisan features bervariasi dan boleh ditulis seberapa panjang pun, sejauh masih menarik. Misalnya features tentang kehidupan anak-anak tuna grahita di Karangpoh.
4.  Editing
Yaitu proses penyuntingan naskah yang bertujuan untuk menyempurnakan penulisan naskah. Penyempurnaan ini dapat menyangkut ejaan, gaya bahasa, kelengkapan data, efektivitas kalimat, dan sebagainya.
5. Setting dan Layout
Setting merupakan proses pengetikan naskah yang menyangkut pemilihan jenis dan ukuran huruf. Sedangkan layout merupakan penanganan tata letak dan penampilan fisik penerbitan secara umum. Setting dan layout merupakan tahap akhir dari proses kerja jurnalistik. Setelah proses ini selesai, naskah dibawa ke percetakan untuk dicetak sesuai oplah yang ditetapkan.
Nilai Berita
Layak atau tidaknya suatu berita untuk ditampilkan, dapat diperiksa dengan menilai sifat-sifatnya.
1.    Significant (penting). Misalnya kasus korupsi yang sekarang marak terjadi. Ini menjadi penting karena yang dikorupsi adalah uang rakya. Maka layak menjadi berita. Ini juga relatif tergantung dari khalayak pembaca yang dituju. Isu Sri Sultan Hamengkubuwono X saat mencalonkan diri tentu penting untuk dimuat di Harian Kedaulatan Rakyat, tetapi kurang penting dimuat di majalah Kawanku, karena khalayak pembacanya berbeda.
2.    Consequencies (dapat membawa akibat yang luas bagi orang banyak). Misalnya peristiwa kenaikan harga BBM (bahan baker minyak), atau peristiwa lengsernya Presiden Soeharto dari kursi kepresidenannya. Konflik sosial-politik yang menimbulkan ketegangan juga layak menjadi berita, karena mempunyai akibat besar dan luas bagi masyarakat banyak.
3.    Human interest (menarik dari sudut kepentingan kemanusiaan). Misalnya peristiwa gempa bumi atau banjir yang banyak membawa korban.
4.    Prominence (melibatkan tokoh terkemuka, orang penting, atau orang terkenal). Misalnya peristiwa kematian Lady Diana, Putri Kerajaan Inggris
5.    Proximity (terjadinya dekat dengan tempat tinggal para pembaca atau pemirsa). Peristiwa yang terjadi di negeri kita, akan lebih menarik perhatian kita dari pada peristiwa yang terjadi di negeri asing yang jauh. Secara naluriah, manusia lebih menyenangi sesuatu yang lebih dekat dengan lingkungannya sendiri, daripada lingkungan orang lain.
6.    Timelines (baru saja terjadi). Maksudnya ada kedekatan jarak waktu antara terjadinya peristiwa dengan waktu diberitakannya.
Prinsip Dasar Tugas Jurnalistik
Untuk menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas, seorang wartawan hendaknya mematuhi prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik. Beberapa di antaranya adalah:
1.    Wartawan harus menulis berdasarkan prinsip both sides writing. Artinya, dalam membahas suatu masalah, mereka harus menampilkan pendapat dari pihak yang pro dan yang kontra. Ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan opini.
2.    Dalam melakukan wawancara, wartawan harus menghargai sepenuhnya hak-hak nara sumber. Wartawan tidak boleh memuat hasil wawancara yang oleh nara sumber dinyatakan of the record. Bagi nara sumber yang merupakan saksi mata sebuah kejahatan atau menjadi korban perkosaan misalnya, wartawan wajib merahasiakan identitas mereka. Ini bertujuan untuk menjaga keselamatan atau nama baik nara sumber.
3.    Wartawan tidak selayaknya memasukkan opini pribadinya dalam sebuah karya jurnalistik. Yang seharusnya ditampilkan dalam tulisan adalah opini para nara sumber.
4.    Setiap pernyataan yang terangkum dalam karya jurnalistik hendaknya disertai oleh data yang mendukung. Jika tidak, pers dapat dianggap sebagai penyebar isu atau fitnah belaka. Akibatnya, kepercayaan masyarakat terhadap pers menjadi berkurang. Bahkan pihak yang “terkena” oleh pernyataan yang tanpa data tadi, dapat menggiring pengelola pers ke pengadilan.
5.    Jurnalistik dan Media Massa

6.    Pengertian Jurnalistik
7.    Secara harfiah, jurnalistik (journalistic) artinya kepenulisan. Kata dasarnya adalah jurnal (journal) yang berarti laporan atau catatan, atau jour dalam bahasa Prancis yang berarti hari (day), dari bahasa Yunani kuno, du jour yang berarti hari.
8.    Secara konseptual jurnalistik dapat dipahami dalam tiga hal, yaitu dari sudut pandang:
9.      proses, jurnalistik adalah aktivitas mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa.
10.      teknik, jurnalistik adalah keahlian atau ketrampilan menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature). Termasuk di dalamnya adalah keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa dan wawancara.
11.      ilmu, jurnalistik adalah bidang kajian mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa. Sebagai ilmu, jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.
12.    Dengan demikian, jurnalistik adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan. Jurnalistik adalah kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis surat kabar, majalah, atau berkala lainnya.
13.    Secara praktis, jurnalistik adalah proses pembuatan informasi atau berita dan penyebarluasannya melalui media massa. Dari pengertian ini, kita dapat melihat adanya empat komponen dalam dunia jurnalistik: informasi, penyusunan informasi, penyebarluasan informasi, dan media massa.
14.    Produk Jurnalistik
15.    Produk utama jurnalistik adalah Berita. Berita adalah laporan peristiwa yang baru terjadi atau kejadian aktual yang dilaporkan di media massa. Berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita. Ada beberapa jenis berita diantaranya berita langsung (straight news), berita investigasi, dan sebagainya.
16.    Disamping itu juga ada produk atau jenis tulisan lain yaitu artikel, yaitu pandangan atau pendapat mengenai suatu masalah atau peristiwa. Jenis informasi ini antara lain kolom, tajuk rencana, artikel, surat pembaca, karikatur, pojok, dan esai.
17.    Ada juga tulisan yang tidak termasuk berita juga tidak bisa disebut artikel, yakni feature, yang merupakan perpaduan antara antara berita dan opini. Termasuk jenis ini feature biografi, feature catatan perjalanan, dan feature human interest dan sebagainya.
18.   
19.    Media Massa
20.    Media massa adalah sarana komunikasi massa atau alat penyampai berita. Ciri-ciri media massa adalah disebarluaskan kepada khalayak luas, pesan atau isinya bersifat umum, tetap atau berkala, berkesinambungan atau terjaga kontinuitasnya, dan berisi hal-hal baru aktualitas.
21.   
22.    Fungsi Media Massa
23.    Negara berkewajiban untuk memberikan informasi seluas-luas bagi seluruh warganya dalam hal mendapatkan informasi. Kewajiban negara ini harus dipenuhi agar kehidupan bernegara bisa berjalan sehat. Oleh karena itu negara mengeluarkan UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, sebagai jaminan bagi seluruh warga negara mendapatkan informasi seluas-luasnya.
24.    Media massa memiliki fungsi dan peran sangat penting sebagai pengemban amanat rakyat, dalam mewakili kepentingan publik untuk mendapatkan informasi tersebut. Karena itulah kebebasan pers juga perlu mendapat jaminan atau payung hukum yaitu dikeluarkannya UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers.
25.   
26.    Jenis Media Massa
27.    Ada beberapa jenis media massa, yaitu media massa cetak, media massa elektronik, dan media massa online (cybermedia).
28.    Termasuk dalam jenis media elektronik adalah radio, televisi, dan film. Sedangkan media cetak –berdasarkan formatnya— adalah koran/suratkabar, tabloid, newsletter, majalah, buletin, dan buku. Media online adalah website internet yang berisikan informasi aktual layaknya media massa cetak.
29.   
30.    Nilai Berita
31.    Ada beberapa hal yang mempengaruhi sebuah kejadian layak diberitakan atau memiliki nilai berita. Diantaranya adalah;
32.    1.     Kedekatan. (fisik maupun emosional). Orang cenderung tertarik bila membaca berita yang peristiwa atau kejadiannya dekat dengan wilayahnya dan juga perasaan emosional berdasarkan ikatan tertentu.
33.    2.     Ketenaran. Orang terkenal memang sering menjadi berita.
34.    3.     Aktual. Berita, terutama straight news, haruslah berupa laporan kejadian yang baru-baru ini terjadi atau peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan.
35.    4.     Dampak. Sebuah kejadian yang memiliki dampak pada masyarakat luas memiliki nilai berita
36.    5.     Menonjol. Prestasi besar, kerusakan besar, kemenangan besar, dsb.
37.    6.     Konflik. Berita tentang adanya bentrokan, baik secara fisik maupun nonfisik. Misalnya bentrokan antar manusia, manusia dengan binatang, antar kelompok, bangsa, etnik, agama, kepercayaan, perang dsb. Khusus kategori ini, ada tugas khusus media massa untuk mengurangi dampak.
38.    7.     Keanehan. Sesuatu yang tidak lazim mengundang perhatian orang di sekitarnya. Orang yang berdandan esktrentrik, bergaya hidup tidak seperti umumnya, memiliki ukuran fisik yang beda dsb.
39.   
40.    Sedangkan berita itu sendiri harus memenuhi beberapa unsur. Diantara yang harus terpenuhi dalam pemberitaan adalah A, B, C, D, E (acurate, balance, clear, development, education).
41.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar